Tak di sangka sahabat yang sejak pertama kali bertemu di sekolah tiba-tiba
mengungkapkan perasaan yang lebih dari sahabat. Raut wajah can berubah menjadi
tak menentu. Dia sebelumnya sudah mengetahui perasaan lebih yang di miliki Alif sejak duduk di
bangku kelas 11 saat si caca memberitahukan kepadanya dan juga perlakuan alif
semakin membuat dirinya nyaman di dekatnya, perhatian yang di berikannya begitu
tulus, selalu memberikan semua tenaganya jika can membutuhkannya.
Apakah ini
memang laki-laki yang tepat untuk berada di sampingku?, sejenak Can berpikir. “aku
jujur merasakan hal yang membuat diriku tenang selama kamu berada di sampingmu
tapi itu semua karena kamu sahabat terbaikku, tapi untuk saat ini aku akan berusaha untuk menerima kamu , tolong bantu aku untuk tulus memberikan rasa ini ke
kamu. Sambil memegang tangan Alif dan menatapnya dengan air mata hampir jatuh
di daerah kelopak mata. Alif hanya terdiam dan mendengarkan kalimat yang di lontarkan oleh Can “kita coba jalanin yah lif, bimbing aku untuk bisa
menerimamu lebih dari sahabat, dengan melemparkan senyuman yang terlihat tulus
dari hati Can.
Perjalanan cinta di mulai saat bel masuk telah berbunyi. “ayo kita masuk
Can, sambil menarik tangan Can, seru Alif ". Ruangan kelas yang berbeda memisahkan mereka
untuk tidak bersama. Perasaan yang bercampuran terus berjalan di hati can yang
masih belum menyadari bahwa sahabatnya itu telah menjadi kekasihnya. “ HELLO
... woi melamun aja , tadi lo ngomongin apa sama alif, tanya caca yang duduk
bersebelahan. Can masih belum bisa menceritakan apa yang terjadi karena guru
sedang menerangkan. “ ntar aja gue cerita dirumah”, dengan melanjutkan menulis
tulisan yang berada di papan tulis. Kriiiing,,, bel sekolah berbunyi. “ yuk
cepetan gue ga sabar nih mau denger cerita lo “, sambil menarik tas yang berada
di bangku. Can tak menjawab perkataan sahabatnya itu dan masih sibuk membereskan
perlengkapan yang ada di meja.
Terlihat laki-laki berdiri di depan pintu kelas . sosok laki-laki tinggi , putih , baju selalu rapih dan terlihat ikat pingganya, juga tatanan rambut yang selalu disisir menyesuaikan bentuk rambut seperti zayn malik. “ Lif lo mau tempat
can ga? Ajak caca. Menghampiri ke arah can dan mengabaikan pembicaraan caca.
“ hati-hati ya pulangnya, aku ada acara di sekolah lain untuk mempersiapkan
lomba”, kata Alif dengan nada lembut sambil mengacak-ngacak rambut can. “ sejak kapan lo
berdua bilang aku kamu biasanya juga lo gue, nada penasaran keluar dari mulut
caca. “ nanti lo juga akan tau ca, byee da can , sambil berlari”. meninggalkan seseorang yang baru saja datang di kehidupan cintanya. Caca semakin
penasaran dengan tingkah laku Alif dan Can semenjak berbicara saat di tinggal di
taman, ada apa ya??
“ Assalamualaikum, mah pah , mendekati dan memberikan kecupan. mama dan
papanya heran melihat raut wajah anaknya yang tak biasa terlihat lelah sekali,
keceriaan yang selalu ia tampilkan saat
pulang kerumah kini berubah. “ kenapa kamu nak?, tanya papa. “ ga kenapa-kenapa
pa aku tadi banyak banget tugas dari sekolah , aku istirahat dulu ya mah pa”.
Sambil berjalan menuju kamar yang terletak di lantai 2. “ saya ke kamar can
dulu ya tante, ucap caca bersalaman dengan orang tua can dan kemudian mengikuti
langkah can. kemudian berjalan menuju tempat di pojokkan kamar can untuk menghidupkan
lagu kesukaan nya cold play fix you. “ heh, lo kenapa sih kaya orang bingung gitu
mukanya? Tanya caca. Dengan menarik napas sedalam-dalamnya “ gue di tembak
Alif! “. Sambil menunduk tidak mau melihat reaksi sahabatnya. Caca terdiam
mendengar ucapan yang keluar dari mulut can. “ haha lo becanda kan?
Dengan wajah yang terlihat santai untuk
menghilangkan suasana yang tampak tegang. Kita berempat sahabat yang selalu
setia membantu satu sama lain dan juga masing-masing dari kita takut kehilangan
hanya karena perkara cinta, jadi kita berempat untuk terus menjaga perasaan
masing-masing agar tidak terjadi rasa yang lebih dari sahabat. “ gue serius ca,
dan gue nerima dia”, dengan nada tinggi bersuara serak terlihat air mata yang
mulai menetes ke pipi.
Perlahan caca mulai mengontrol emosi yang akan dia keluarkan tapi setelah
berdiam dan berpikir itu pilihan can dan sebagai seorang sahabat hanya bisa
mendukung apa yang di perbuat oleh sahabatnya. “ lo yakin dengan perasaan yang
sudah menerima alif untuk terus di samping lo? Tanya caca. Can menceritakan
semua yang di rasakannya “ untuk saat ini gue belum seutuhnya terima
dia untuk jadi pacar gue ca tapi gue ga mau sahabat yang selalu menyayangi gue
kecewa , gue mencoba untuk jalanin sampai perasaan itu datang melebihi dari
sahabat.” Can perlahan menghembuskan napas untuk menenangkan pikiran dan
perasaannya. “ Semoga ini pilihan yang terbaik untuk lo ca dan kita selalu tetap
bersama-sama”.
Perubahan demi perubahan yang di tunjukkan Alif membuat semakin can nyaman
di dekatnya. Setelah hubungan ini berjalan selama 7 bulan hingga mencapai masa
kelulusan untuk menuju ke perguruan tinggi. “ honey (panggilan sayang) , ga
terasa ya kita sudah lewati ini hingga sampai kelulusan kita nanti, aku akan
selalu ada di sampingmu yang tulus menyayangi dan ga akan berubah.” Sambil memegang
tangan can dan melemparkan senyuman manja Alif dan duduk di tempat pertama kali Alif menyatakan perasaannya ke Can. “ aku sebenarnya mau bilang
sama kamu”. Dengan tegas can akan memberitahukan hal yang sudah terpendam dan
memikirkannya selama seminggu sebelum tanggal anniversary mereka. “ apa honey ? bilang
aja aku siap untuk dengerinnya, Kata Alif. “ kalau kamu benar-benar sayang,
benar-benar cinta, benar-benar tulus dengan aku. Aku mau kita putus lif.” Sambil
menarik napas untuk melepaskan rasa yang telah can pendam selama seminggu yang
sudah dia rencanakan matang-matang.
Bersambung lagi yah mau siap-siap ambil tisu dulu nih, penasaran yang kenapa
tiba-tiba Can minta putus?? Tunggu cerita selanjutnya yah