Get me outta here!

Tuesday, December 25, 2018

Membenahi Diri, Ku Tititpkan Dia Untukmu! Part III

Aku berusaha untuk tidak cepat mengambil keputusan, karena keputusan yang terbaik membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil yang terbaik."Aku pamit pulang, masih banyak pekerjaan yang harus aku persiapkan untuk esok hari, semoga kita sukses dalam menjalankan tugas". ucapku mengalihkan pembicaraan yang tentunya harus aku pikirkan baik-baik.

-----
Sebuah pekerjaan profesional ketika tidak mencampurkan urusan pribadi sehingga tidak mengganggu pekerjaan lainnya. Aku menguatkan diri untuk beranggapan tidak terjadi apa-apa, karena ini merupakan kegiatan kantor yang membutuhkan fokus untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Seperti biasa kegiatan yang aku lakukan untuk naik bus menuju kantor. Lewat beberapa menit saja untuk sampai ke pull bus akan ditinggalkan.

Ibukota yang begitu padat, saat jam kantor membuat aku tak sanggup untuk membawa kendaraan sendiri. Berjam-jam di perjalanan merasakan padat merayap untuk sampai ke kantor bukan pekerjaan yang aku suka. Untuk mengerjakan suatu pekerjaan dibutuhkan pikiran yang benar-benar fresh tentunya harus cukup dalam mengistirahatkan pikiran sejenak dengan memejamkan mata beberapa jam. Kegiatan memejamkan mata beberapa jam adalah yang aku lakukan ketika berada di dalam bus.

-----
Pagi yang cerah diiringi gemericik air yang berada disekitar lorong menuju ruangan meeting  menambah rasa semangatku dalam bekerja. " hei, pagi bu, ucap seseorang yang tiba-tiba datang dari arah belakangku dengan tergesa-gesa. Rasa penasaran yang menyelimuti hatiku untuk mencari suara yang aku kenal. "oh ya pagi, gimana semua sudah dipersiapkan?" , jawabku yang berusaha untuk profesional dalam bekerja. Siapa lagi kalau bukan seseorang yang belum aku jawab pertanyaannya kemarin sore.

"Sudah semua bu, saya siap bekerja!, sambil melemparkan senyuman tepat di depanku. Prinsip hidupku adalah untuk tidak mencampurkan urusan pribadi dengan urusan kantor karena akan mengganggu pekerjaan yang akan dilakukan. Tugasku adalah membuat perusahaan yang selama ini menjadikan diriku selalu optimis untuk menghadapi berbagai macam persoalan yang membuat diriku mengalami perubahan dalam mendapatkan pengalaman hidup yang banyak aku rasakan. maka dari itu totalitas dalam memberikan produk terbaru dari perusahaan harus aku manfaatkan sebaik mungkin

"Kami semua sudah siap, peralatan juga sudah lengkap, lets goo bu," jelas salah satu tim yang biasa dipanggil Rara. Ada beberapa survey tempat yang akan kita kunjungi yang membutuhkan waktu seharian dalam mencari data untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Kendaraan yang sudah dipersiapkan dari kantor membawa kita menuju lokasi pertama, menuju pasar dengan berbagai macam pilihan model dan bahan yang menjadikan referensi bagi produk terbaru perusahaan.

Usaha yang ingin sukses tidak selalu menjadikan patokan ide pemilihan bahan atau model yang dimiliki perusahaan sendiri, melainkan bisa didapatkan melalui kebutuhan masyarakat dengan cara menelusuri diberbagai tempat yang menjadikan minat konsumen. Masing-masing dari kita bekerja sesuai dengan tugasnya ada yang sedang mengabadikan foto, ada pula menanyakan harga dan produk yang banyak dicari. Aku sendiri sibuk mengamati pengunjung dalam memilih yang mereka suka, perilaku ini bisa dibilang membaca strategi minat konsumen.

"Maaf bu, ini ada sedikit makanan untuk sarapan, jelas Rizky sambil memberikan bungkusan yang ada ditangannya. Apalagi ini yang ingin dia perbuat dengan menunjukkan kebiasaan yang dia lakukan saat kita masih bersama. Masih ingat untuk membuatkan makanan dengan minuman kesukaanku. Ya Allah apa mungkin dia benar-benar ingin menunjukkan betapa dia masih sayang kepadaku, bergumam dalam hati. "oke, terima kasih, jawabku."

-----
Kegiatan survey lapangan berjalan hampir satu bulan, data yang sudah terkumpul untuk referensi bahan produk terbaru cukup maksimal. Dan juga dia yang selalu memberikan perhatian, mulai dari memberikan makanan, membawakan minuman, dengan perilaku yang masih sama seperti dulu.
Sikapnya menyadarkanku, dia benar-benar ingin berubah dan melupakan kejadian yang telah berlalu. Aku tidak mau menjadi orang yang egois, aku mencoba berpikir untuk memberikan kesempatan sekali lagi untuk menjalin hubungan dan memperbaiki keadaan sebelumnya menjadi lebih baik lagi.

"Besok aku tunggu kamu ditempat biasa, pukul 14.00 jangan telat kalau mau ada kesempatan kedua," pesan singkat yang ku kirim lewat ponsel. Setelah pekerjaan survey lapangan telah usai kita diberikan hari libur selama tiga hari untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah. karena setiap karyawan yang ditugaskan untuk menangani produk baru diberi kesempatan untuk menganalisa hasil dari pekerjaannya. Yang membutuhkan waktu untuk fokus mengerjakan pekerjaan dalam menganalisa data. Kemudian mempresentasikan kepada direktur utama apakah layak untuk dilanjutkan, jika layak maka bonus dari perusahaan akan diberikan.

"Siap bos, balasan singkat dari dia." Keputusan yang aku ambil berdasarkan sikap dia yang tidak berubah sama seperti dulu. Wanita mana ketika diberikan perhatian, tidak terpesona bahkan luluh dalam hitungan waktu. Aku yang sekarang merasakan hal seperti ini, berniat untuk membuka kesempatan kedua karena rasa sayang yang masih tersimpan, tentunya juga penjelasan beberapa hari yang lalu masih bisa diterima dengan logika.

-----
Pekerjaan yang sebagian aku kerjakan pagi tadi membuat pikiran ku butuh refreshing. Setelah sholat dzuhur aku memutuskan untuk keluar lebih awal menuju Cafe Classic Tempo Now. Aku mencoba untuk melihat keseriusan dia untuk datang tepat waktu atau tidak. Perjalananku ke tempat lokasi melewati pemandangan yang aku suka, untuk berhenti beberapa menit saja. Kemudian aku parkirkan mobil didepan gedung yang bercorak coretan ditembok yang menunjukkan ciri khas Taman Traveler.

Tempat ini membentuk lingkaran dengan ruangan yang dipenuhi berbagai macam foto untuk diabadikan. Sebagai kumpulan karya traveler untuk didedikasikan di taman ini. Sebagai rasa kepedulian terhadap kehidupan yang ada disekitar. dengan konsep pembuatan ruangan menggunakan kaca transparan sehingga dari luar ruangan dapat terlihat koleksi yang dipajang, membuat daya tarik pengunjung untuk berdatangan. Untuk melihat karya ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis, juga disamping ruangan ada tempat yang diberi nama taman baca dan juga cafe untuk bersantai menikmati makanan dan minuman yang tersedia.

Pukul 13.30 menunjukkan waktu untuk aku harus segera pergi menemuinya. Jarak dari taman traveler tidak begitu jauh hanya sekitar lima menit. Aku melaju dengan perlahan sambil berpikir semoga ini keputusan yang terbaik, dan dia menjadi yang terakhir dalam pencarian dihidupku. Tak lama aku selesai dalam bersiap untuk turun dari mobil, suara ketukan dari luar jendela mengangetkanku."Hei", sambil melambaikan tangan tepat disampingku.

Aku tidak menyangka ini baru pukul 13.45 kurang dari lima belas menit dia sudah datang. Tidak biasanya setiap janjian tepat waktu, ini penilaian terakhirku bahwa dia serius untuk menjalankan hubungan kembali denganku. Kemudian aku buka pintu mobil dan kami berjalan menuju cafe saatnya kisah yang dulu terulang kembali.

-----
Ting...tong "selamat pagi sayang, udah bangun? aku lagi siap-siap mau berangkat ke kantor nih," satu pesan masuk tertulis Rizky. Aku menjalani hari-hari dengan penuh kebahagiaan setiap pagi ada kiriman bunga tepat didepan rumahku dengan roti sandwich kesukaanku. Setelah berjalannya waktu hubunganku telah melewati dua bulan yang selalu saling mengabarkan. Dia yang kembali ke perusahaan tempat bekerja setelah kontrak kerjasama di Perusahaan ku berakhir dua bulan yang lalu. Membuat teman satu kantor tidak tahu kecuali teman dekatku bahwa kami berdua menjalin hubungan.

Hari demi hari yang ku lewati sungguh menyenangkan karena produk terbaru untuk perusahaan yang dilakukan beberapa tim saat pengajuan bahan akan dirilis dan itu moment dimana hasil dari proses analisa barang dalam pemilihan tim yang akan mengetahui siapa pemenang proyek yg dipilih untuk produk terbaru. " sayang, hari ini pengumuman hasil produk siapa yang akan dipilih, aku ga sabar nih, kata ku melalui komunikasi singkat lewat handphone.

Semua tim survey berkumpul di ruangan ada beberapa tim tidak lengkap anggotanya termasuk anggotaku. Rizky yang tidak bisa hadir karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dalam acara fotografer untuk bisa Go Internasional dengan memperlihatkan hasil karyanya yang menjadikan impiannya selama ini untuk bisa berkarya di Luar Negeri. Kami menjalin hubungan tidak seperti yang harus ketemu setiap waktu melainkan berusaha untuk berjuang bersama dalam hal mencapai cita-cita masing-masing dan juga saling mendukung pekerjaan satu sama lain.

-----
"Kalau kamu sudah selesai pekerjaannya, telpon aku ya," ku kirimkan pesan dengan emot senyum. Karyawan yang berada di perusahaan kami memiliki komitmen bahwa siapa yang menjadi pemenang merupakan pilihan produk yang terbaik untuk kita bersama. Jadi, sudah bertahun-tahun program ini banyak diminati setiap karyawan untuk menunjukkan siapa yang kreatif dalam memberikan karya terbaik bagi produk terbaru. Memacu untuk lebih semangat dalam menjalankan tugas dan juga menggapai prestasi dalam bekerja.

Kring...kring suara dering didalam tasku terlihat satu panggilan masuk "sayangku dengan simbol love". Kami memutuskan untuk bertemu setelah jam pulang kerja di dekat Mall yang biasa kami singgahi saat pulang kerja, karena makanannya yang enak untuk menyantap disore hari dengan suara gemiricik air yang menenangkan pikiran untuk beristirahat sejenak setelah bekerja seharian.

Aku bergegas merapihkan barang-barang untuk bertemu dengan membawakan satu kesukaan makanannya yaitu coklat dengan parfum yang biasa dia pakai. Hingga sampai di tempat banyaknya mobil-mobil sudah berjajar dengan rapi, untuk menikmati suasana yang berada didalam ruangan yang biasa disebut Tempat icik.

-----
"Maaf ya aku telat, kamu udah nunggu lamakah?, kataku dengan melemparkan senyuman. Aku tidak perlu memesan makanan, karena semua yang biasa aku pesan sudah disajikan. Ini menunjukkan bahwa hubungan yang baik mengetahui kesukaan masing-masing dari pasangannya. Tidak menunggu lama makanan yang disajikan perlahan mulai habis. "ini buat kamu, "ku kasih hadiah yang sudah kupersiapkan sejak semalam. Aku tak tahan untuk berlama menyimpan rahasia ini. "kamu mau tau, kita menang dalam peluncuran produk terbaru yang akan dikembangkan perusahaan, dengan antusias rasa senang yang tak bisa digambarkan.

Aku melihat ekspresi dari wajah Rizky yang biasa saja mendengar kabar dariku seperti ada yang dia disembunyikan, sejak awal mulai makan tak biasanya hanya berbicara seperlunya saja, tidak seperti biasanya. Apakah dia punya masalah di kantor atau ada yang ingin disampaikan tapi belum bisa terucap. Pemikiranku terus berputar-putar untuk mengetahui ada apa sebenarnya?

Aku tipe orang yang tidak akan mendesak pertanyaan jika ada masalah kalau memang permasalahan itu butuh dibagikan, Seseorang pasti akan menceritakan ke kita. Jadi jangan terlalu posesif untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi ketika didalam hubungan terdapat permasalahan. Aku menunggu penjelasan yang keluar dari ucapan Rizky.

Baru beberapa detik aku mempertanyakan dalam hatiku. "Aku lusa mau pindah ke Inggris untuk bekerja disana, alu menjadi pemenang perlombaan dari kantor yang tentu hasil karya ku diperhitungkan untuk dikembangkan diluar negeri," ucap Rizky sambil menatapku tak berkedip.

Berita apalagi ini yang aku dengar? baru beberapa bulan merasakan kebahagiaan yang tentunya sudah tinggal membahas keseriusan hubungan ini. Aku yang baru saja mendapatkan bonus dari kantor tiba-tiba rasa bahagia itu memudar setelah mendengar berita ini. kini orang yang aku sayang akan pergi untuk beberapa tahun meninggalkan ku. Apakah aku bisa bertahan dengan semua ini atau melainkan ah ntah lah pikirin negatif terus berkecamuk dipikiranku. Tolong aku Tuhan apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi keadaan seperti ini?

Bersambung...

Sebelumnya : Membenahi Diri, Ku Tititpkan Dia Untukmu! Part II
Baca juga :  Membenahi Diri, Ku Tititpkan Dia Untukmu! Part I
Tunggu lanjutan Part IV