"Jangan BAPER!"

Berpikir bahwa semua ini akan datang kembali sama sekali tidak ada dibenakku. Sudah sekian lama tidak ada kabar rasa itu perlahan mulai memudar hingga sekitar 70% hampir menuju 100% untuk berusaha menutup segalanya seperti tidak pernah menyimpannya kembali. Sungguh betapa sulitnya untuk terus berusaha menghilangkan semua ini yang bertahun-tahun terus menghantui dipikiranku.

Lama sudah waktu berjalan tidak ada kabar dan rasa itu hampir 100% benar-benar akan menghilang. Ini semua diluar kendali dan tidak terpikir tiba-tiba pesan masuk yang tak lain dari seorang yang selama ini sudah hampir tak ada kabar dan dia kembali lagi! Apa ini semua hanya kebetulan? Apa hanya sebuah datang sesaat lalu pergi? Aku tak tahu bagaimana ini semua harus terjadi lagi, apa mungkin aahh sudahlah.. pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar-putar dipikiranku.

Sesuatu yang datang kepada kita mempunyai maksud yang tak lain bukan sebuah kebetulan, Allah yang telah mengatur segalanya dan pasti dibalik ini semua ada hikmahnya. Tapi kenapa setelah hampir 100% sudah lupa akan semuanya, datang kembali. Aku harus bagaimana? Seenaknya datang lalu pergi begitu saja apa hanya sebuah baper? hati tak bisa dibohongi, mulut bisa saja berbohong tapi kata hati melainkan dari segalanya.

Kalau seperti ini harus menyalahkan siapa? orang lain? diri sendiri? TIDAK bukan itu cara menyelesaikan permasalahannya! Kembali lagi kepada sang pencipta yang Maha membolak balikan hati seseorang TEPAT! ini cara yang ampuh untuk menjawab dari semua ini.

Segala sesuatu sejak awal terciptanya Qalam sampai tiba hari Qiyamat rezeki, jodoh dan kematian  telah tertulis di Lauh Mahfudz. Manusia hanya berusaha dan terus berjuang untuk menggapai cita-cita.  "Boleh saja dia datang sesuka hati, pergi sesuka hati. Tapi ingat hati ini tak lain bisa berubah-ubah ntah hari ini senang, besok sedih bahkan lusa bisa bahagia gantungkan semuanya kepada sang pencipta. seperti halnya proses tidak akan menghianati hasil geber terus doanya jika ingin mendapatkan jawaban terbaik!".