Get me outta here!

Friday, December 23, 2016

Keunikan Pohon Di tepi Pantai


Saya terbangun menatap jam dinding yang berada di tembok dinding kamar menunjukkan pukul 05.30 perlahan ku dudukkan tubuh ini di kasur untuk bergegas ke kamar mandi melaksanakan solat subuh. Tak lama beberapa detik ada panggilan dari kejauhan yah itu ibu ku memanggil dari arah dapur rumah ku "iya bu, sahutku". 

Aku menghampiri ke arah dapur untuk memastikan pembicaraan apa selanjutnya yang akan ku dengar. "Pagi ini kita kelaut yuk, berendam kaki ibu mulai ngenyut-ngenyut, kata ibu". Sejenak aku berpikir boleh juga nih untuk mengabadikan foto-foto di laut hehe. "yaudah ayok bu tapi aku solat dulu ya, jawabku". Semenjak kaki ibu ku sakit rematik karena faktor umur sudah tua. Aku mengantarkan ke laut untuk berendam menghilangkan nyeri di kaki kata orang banyak yang sudah lebih baik ketika berendam di laut. Ibu ku mempersiapkan peralatan untuk berangkat ke laut. 

Pukul 06.00 kami siap berangkat menuju pantai mutun. Di perjalanan segarnya udara pagi menusuk tubuh ku menandakan betapa nikmatnya Allah SWT memberikan oksigen gratis untuk semua makhluk hidup yang ada di dunia ini. Dalam hatiku selalu bersyukur indahnya rezeki yang tidak hanya di lihat dari materi tetapi kelengkapan di tubuh kita dan juga diberikan keluarga yang membimbing dengan kenyamanan. Bu kita berhenti di pasar dulu ya untuk beli kue sarapan di laut, tanyaku". Ibu ku hanya menggumam hmm menandakan setuju untuk berhenti dipasar. Selama di perjalanan aku terus menghirup kesegaran udara yang ada karena pagi ini benar-benar menyejukkan untuk dinikmati.

Roda motorku terus berjalan menelusuri perumahan-perumahan yang berada di pinggir jalan menuju pantai. Tiba di tempat keramaian pasar cimeng terlihat dari kejauhan kemudian kami berbelanja kue yang aku suka dan ibu ku suka. Aku memilih kue favorit ku risol ini makanan yang aku suka karena berbeda dari yang lain rasanya. Isinya ada wortel kentang dan gurihnya ketika di gigit dan di rasakan ke mulut wow jadi lapar hehe. 

Perjalanan masih jauh untuk terus sampai di pantai mutun ada pepohonan, rumah warga jalan terjal naik gunung turun gunung ku lewati karena tempatnya di wilayah kelautan. Melewati tempat pelelangan ikan, pantai duta wisata, teropong laut, pantai quen arta, dan tak lama kemudian tepat di sebelah kiri terlihatlah tulisan pantai mutun kami memasuki kawasan ini. Dan jarak dari masuknya sampai ke pantai mutun harus melewati tempat-tempat yang kanan kiri terdapat banyak kebun-kebun, warga banyak yang jualan pisang, ada pohon buah naga, pohon kelapa muda.

Terlihat warna kebiruan dari kejauhan ku tak sabar ingin berendam dan merasakan kesegaran udara di dalam laut. Seorang berdiri di depan pintu gerbang pantai untuk melakukan transaksi pembayaran, masuk pantai dikenakan 15.000 rupiah untuk satu motor yang terdiri dari 2 orang. Hatiku tak sabar untuk sampai cepat di pantai kemudian ku hidupkan motor lalu tancapkan ke pinggir pantai. Ku parkirkan motor sebelum aku masuk ke pantai kami sarapan terlebih dahulu untuk menambah energi supaya tidak pingsan di pantai haha. Ibu ku bersiap-siap memesan ban untuk berenang karena tak bisa berenang hanya berendam saja. 

Kakiku mulai merasakan tumpukan pasir putih dan batu-batu kecil di pinggir pantai hingga sampai di injakkan air laut yeay yang kurasakan dinginnya air laut di pagi hari. Aku tiba di pantai pukul 06.30 tidak begitu ramai karna masih pagi, tua muda banyak yang sudah pada berendam anak-anak berlarian dan mencari keong atau kerang untuk di jadikan mainan." Bu dingin banget ya airnya, tanyaku". Ibu ku hanya tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya yah lagi asik berendam dengan menggunakan ban sambil gaya tiduran merasakan reaksinya air laut untuk meredakan penyakit rematiknya. 

Aku melihat di sekelilingku banyak bukit-bukit yang berbaris menandakan indahnya suasana pantai saat itu, pohon-pohon yang berada di pinggir pantai menghiasi bibir pantai dan menyejukkan suasana di pagi hari. Tak lama tedengar suara seperi motor yang sedang di gas kencang saat aku melihat ke kiri rupanya permainan banana boat sedang di lakukan. Banana boat ini permainan yang kita naik di benda seperti pelampung bentuknya pisang panjang terdiri dari 6  orang di tarik oleh speed boat ketika keseimbangan tidak bisa dilakukan maka jatuhlah orang yang ada di atasnya. 

Kemudian di sekitar bibir pantai penglihatan ku terus tertuju di pepohonan yang ku merasa ada sebuah keanehan dan juga kejanggalan di pohon ini dan bisa di maknai tentang kehidupan? Apa sih keanehan itu tunggu cerita selanjutnya ya... Bersambung..

0 comments:

Post a Comment