Get me outta here!

Wednesday, November 16, 2016

Indahnya hidup ketika kita terus bersyukur! Karena Allah Bersama Orang-orang Yang Sabar














Seorang wanita berpakaian menutupi seluruh tubuhnya berjalan menuju garasi rumah dengan penampilan yang terlihat tentram jika dipandang, kerudung yang dipakainya terlihat indah dengan ditambahkan hiasan bros yang sederhana.
 
Ila sapaan akrabnya yang terlahir dikeluarga sederhana memiliki keinginan yang sangat ambisius untuk menaikkan derajat orang tua. Roda empat yang tiba-tiba melaju dengan kecepatan 40km/jam dengan tujuan ke tempat perusahaan bisnis ternama di Ibukota. Saat di perjalanan ila melihat dari kejauhan sosok wanita separuh baya dan anaknya sedang menikmati nasi bungkus dengan duduk di lantai terlihat wajah bahagia diantara anak dan ibu . Canda tawa yang menggambarkan betapa keluarga itu selalu bersyukur apa yang diberikan oleh Sang pencipta.

Terlintas di pikiran Ila melihat kejadian itu membawanya mengingat kembali betapa susahnya ketika ia masih duduk dibangku SMP ( Sekolah Menengah Pertama)  indahnya kebersamaan dengan kedua orang tuanya dimasa-masa lalu. Ketika pulang sekolah ia selalu diberikan senyuman, disapa, merasakan kehangatan saat dua bola mata bersentuhan dengan ibunya. Ayahnya yang selalu memanjakannya, menjaganya dengan penuh kasih sayang, memberikan kenyamanan karena ila merupakan anak satu-satunya yang titipkan Allah SWT untuk keluarga kecil ini. Orang tuanya hanya bekerja sebagai penjual rongsokan ibunya setiap hari selalu mengumpulkan bahan-bahan bekas untuk dijual ke agen barang bekas dari pagi hingga sore hari untuk berusaha membiayai anaknya agar tidak putus sekolah. Ayahnya yang hanya bisa terdiam dipangkuan kursi roda dengan senyuman yang selalu di berikan ke setiap orang yang berbicara didekatnya akibat struk yang diderita olehnya.

Ila anak yang rajin dan disiplin dalam menjalankan kehidupannya, ia menyadari bahwa terlahir di dunia merupakan karunia terindah untuk dijalankan dan melakukan hal apapun dengan sebaik-baiknya. Tak pernah mengeluh dengan keadaan yang ia jalankan selalu bersyukur apa yang diberikan oleh Allah SWT, tidak pernah putus shalat 5 waktu dan shalat sunah dhuha, tahajud juga ia jalankan. karena ia selalu yakin Allah tidak pernah tidur dan akan mengabulkan doa hambanya bagi orang-orang yang sabar. keinginan tahu tentang sesuatu hal sangat tinggi sehingga ia selalu membaca tentang sesuatu hal yang baru, hampir 1 rak buku di perpustakaan sekolahnya dilahapnya karena memang ia tak jarang bermain dan melakukan hal sia-sia, dia lebih baik membaca.        

Suatu hari dimana hari kelulusan tiba dan ia satu-satunya siswa yang memiliki nilai terbaik dari seluruh anak-anak di SMP tersebut. Kebahagiaan yang ia rasakan tidak dapat ditahan kemudian ia segera berlari secepat mungkin menuju rumahnya untuk memberitahu hasil kelulusan kepada kedua orang tuanya dan tiba di rumahnya terlihat keramaian yang berada tepat di depan rumahnya, kemudian ia memandang bendera warna kuning yang di tancapkan di pelepah pisang. Sontak raut wajahnya berubah melihat keramaian yang terjadi di rumahnya. Ayahnya sudah tertidur kaku dengan ditutupi kain berwarna coklat dan suara alunan surah yasin terus dilatunkan tak lama ia kemudian berlari dan memeluk sang ayah dengan kesedihan yang ia tidak dapat bendung air mata pun jatuh membanjiri seluruh pipinya. Ibunya melihat itu bergegas untuk memeluknya dan menenangkan anak nya dengan berkata semua ini hanya titipan nak , suatu saat pasti akan dipanggil oleh pemiliknya mendengar kata-kata itu segera dihapusnya air mata dan pergi menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu karena ayahnya selalu berpesan jika kita sedang gelisah ataupun sedang mengalami hal yang tidak menyenangkan berwudhu lah dan kita hidup di dunia ini hanya sementara akhiratlah yang kekal untuk itu kalau suatu saat ayah sudah tidak ada jangan pernah tinggalkan shalat insyaAllah kita bisa dipertemukan disurganya Allah.

Kemudian kehidupan kembali seperti normal seperti biasa hanya tidak ada yang memanjakan seperti dulu saat masih ada ayahnya ia hanya tinggal bersama ibunya dan menjalani kerasnya kehidupan dengan penuh kesabaran, kedisiplinan dan kerja keras untuk menggapai cita-citanya yang ingin memiliki perusahaan batik karena kecintaan terhadap batik sangat diinginkan untuk memperkenalkan ciri khas Indonesia ke luar negeri. Hari-hari terus berganti kemudian ia diterima di Perguruan tinggi terkenal di Jakarta karena kegigihannya dalam mencapai cita-cita dan juga rajin dalam hal membaca keinginan tahunya tinggi ia mendapatkan beasiswa 100% di perguruan tersebut dan bekerja di sebuah perusahaan pembuatan pakaian. Di Jakarta Ia mengontrak rumah bersama ibunya perlahan hidupnya mulai berubah sebelumnya ngontrak rumah kini sudah memiliki rumah sendiri dan didepan pintu rumahnya terparkir sebuah roda empat berwarna hitam. Dengan memiliki ini semua dia tidak pernah merasa puas dan selalu tetap bersyukur bahwa semua hanya titipan dari Allah SWT. 

Cita-citanya untuk memiliki perusahaan batik tetap ia wujudkan dengan penuh perjuangan dan alhasil ia menjadi pemimpin di perusahaan batik tersebut , pemimpin yang ramah, disiplin, dan penuh kegigihan tidak pernah memandang bahwa dia seorang bos tetapi selalu mengayomi bawahannya. Tak lama suara klakson dari arah belakang mobilnya berbunyi dan sontak kaget dan mengucapkan astagfirulohaladzim mendengar itu mobil dibelakang telah banyak mengantri menunggu mobil ila tidak berjalan dengan bergegas memasuki kopling dan berjalan.

 Setelah mengingat itu semua semua air mata tiba-tiba mengalir dan jatuh membasahi jilbab yang ia kenakan dan membasahi rok yang ia pakai serta mengucapkan alhamdulillah telah banyak yang engkau beri nikmat kepada keluarga ku "Ya Allah semoga titipan ini bisa bermanfaat bagi orang banyak. Karena kehidupan tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah kita hanya bisa bersyukur, bekerja keras dan berdoa selebihnya Allah yang menentukan".

0 comments:

Post a Comment